Minggu, 25 Januari 2015

Daftar Pustaka

Daftar pustaka yaitu sebuah halaman yang bisa dibilang sebagai halaman yang wajib ketika membuat buku atau karya tulis, hampir semua karya tulis selalu mencatumkan daftar pustaka diakhir karangannya, hal ini dibuat untuk mempermudah pembaca yang ingin meninjau lebih jauh tentang apa yang sudah ditulis, selain itu bisa juga sebagai acuan untuk melakukan pengecakan apakah sudah sesuai dengan buku yang tertera dalam daftar pustaka.

FUNGSI DAFTAR PUSTAKA

Dari uraian singkat diatas mungkin ada sudah sedikit memahami apa itu yang dinamakan dengan daftar pustaka, sebelum kita melanjutkan sesuai tengan tema kita hari ini yakni contoh daftar pustaka yang baik dan benar, ada baiknya kita jelaskan terlebih dahulu apa saja fungsi Daftar Pustaka.
Beberapa fungsi adanya daftar pustaka dalam sebuah karya tulis diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Untuk memberitahu kepada pembaca bahwa apa yang telah ditulis bukan hanya didapat dari pemikiran sendiri namun juga mengambil dari pemikiran orang lain yang telah ditulis dalam buku yang tercantum dalam daftar pustaka
  • Bagi pembaca yang ingin menelaah lebih jauh tentang pernyataan yang telah ditulis dalam karya tulis yang dibuat maka bisa secara langsung mencarinya dari daftar buku yang telah ditambahkan.
  • Untuk memberikan penghargaan kepada penulis buku yang tercantum sehingga dari pemikirannya terselesaikanlah sebuah karya tulis.
  • Penulis akan dipandang lebih profesional ketika mencatumkan daftar pustaka

UNSUR DAFTAR PUSTAKA

Dalam menuliskan daftar pustaka ada beberapa hal penting yang sebaiknya anda ketahui, termasuk juga unsur-unsur dalam yang harus ada dalam penulisan daftar pustaka, unsur-unsur tersebut yakni
  • Nama pengarang
  • Judul buku/artikel
  • Data publikasi (penerbit, tempat terbit (tahun terbit, edisi buku)
contoh dari daftar pustaka : 
  • Harani, Sangat M. SI. 2010. Kamus Penyakit dan Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta: Yayasan Mardi Wauya Indonesia
Aturan main dalam penulisan daftar pustaka wajib mengikuti ketentuan sebagai berikut:
  1. Nama pengarang ditulis mulai dari nama belakang/keluarga diikuti dengan tanda koma kemudian nama depan, kecuali nama cina.
  2. Nama pengarang yang ada pada kutipan wajib dimasukkan ke dalam daftar pustaka yang ditulis secara lengkap
  3. Daftar Pustaka diurut berdasarkan Numerik. Contoh : Daftar Pustaka
  4. Sebutan gelar pengarang tidak perlu dicantumkan
  5. Bila terdapat lebih dari satu pengarang, maka semua nama pengarang tetap ditulis, dan nama pengarang pertama saja yang dibalik, dan tidak perlu menggunakan et al atau dkk
  6. Sumber daftar pustaka yang tidak ada nama pengarangnya ditulis nama lembaga/instansi yang menerbitkannya.
  7. Bila terdapat nama pengarang yang sumber pustaka yang digunakan lebih dari satu buku, maka nama pengarang tersebut tetap ditulis
  8. Setiap Pustaka diketik dengan jarak satu spasi (rata kiri kanan), tepi antara satu pustaka dengan pustaka lainnya diberi jarak dua spasi.
  9. Batasan tahun referensi pustaka maksimal 5 (lima) tahun terakhir
  10. Referensi pustaka yang diunduh dari internet, harus melalui URL/Web resmi, dengan ketentuan terdapat: nama penulis. Tahun upload tulisan. Judul tulisan. Nama lengkap URL/Web. (tgl,bulan,dan tahun diunduh). Bukan dari Blogspot, wordpress, wikipedia, atau kamus

catatan kaki

catatan kaki


Catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks/naskah/tulisan yang ditempatkan pada kaki halaman tulisan yang bersangkutan.
MACAM CATATAN KAKI:
•Sumber Referensi
• Catatan Penjelas
• Gabungan Sumber Referensi & Penjelas.
TUJUAN Catatan Kaki
 - Pembuktian
- menunjukkan tempat/sumber bahwa yang disebutkan pada tulisan telah dibuktikan orang lain.
- Memberi apresiasi
- penghargaan, rasa terima kasih pada orang yang telah dikutipnya
- Menyampaikan keterangan tambahan
-memperkuat uraian di lura persoalan dalam teks, biasanya berupa: inti cerita, informasi tambahan, pandangan lain, komentar, penjelasan tidak penting, dan sebagainya.
- Merujuk bagian lain dalam tulisan.

Catatan kaki (footnote) terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut:
  1. Nama penulis/pengarang, penterjemah, dan editor ditulis lengkap tanpa gelar kesarjanaan. Untuk penulis yang bukan penulis asli tetap dicantumkan seperti penulis asli, dengan tambahan keterangan di belakang nama tersebut, seperti penyusun, penyadur, penterjemah, dan editor.
  1. Judul buku/tulisan ditulis selengkap-lengkapnya, huruf pertama judul dengan besar kecuali kata sambung dan kata depan.
  1. Tahun penerbitan, tahun berapa sumber kutipan atau referensi diterbitkan atau dipublikasikan.
  1. Nomor halaman, dalam footnote – nomor halaman disingkat “hal” kemudian diikuti dengan nomor halaman yang dikutip dengan sela satu ketukan.
Teknik Pembuatan Catatan Kaki 
a. Harus disediakan ruang secukupnya di bagian bawah halaman tulisan
b. Beri garis di bagian bawah baris terakhir dari teks di tiap halaman
c. Beri nomor penunjukkan di bawah garis dgn jarak cukup dan menjorok ke dalam 5-7 ketukan
d. Catatan kaki baris pertama dituliskan setelah nomor penunjukkan
e. Jika lebih dari 1 baris, dituliskan dari tepi margin, tanpa ikuti penjorokkan baris pertama
f. Jarak spasi dalam catatan kaki 1 spasi, antarcatatan kaki 2 spasi kalau ada dalam halaman yang sama.


Unsur dlm Catatan Kaki Sumber Referensi 
-Pengarang
 -Judul
-Data publikasi
-Nomor halaman Contohnya: 1 Lightstone Caroll, Configuration on the Art, LA: Harper Lid., 2010, Jilid I, hlm 38.

Istilah-istilah yang sering digunakan dalam catatan kaki.   1) Ibid, singkatan dari ibidan, artinya sama dengan di atas.       Untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di atasnya. Ditulis        dengan huruf besar, digarisbawahi, diikuti tanda koma, lalu nomor halaman.        Contoh: Ibid; halaman 10
   2) op.cit., singkatan dari opere citato, artinya dalam karya yang telah dikutip.       Digunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip tetapi sudah disisipi catatan kaki        lain dari sumber yang lain. Urutan nama penulisan pengarang, op.cit, nomor halaman.
   3) loc. cit., singkatan dari loco citato, artinya tempat yang telah dikuti[.       Seperti di atas tetapi dari halaman yang sama. Urutan penulisan nama tempat yang telah dikutip,        seperti di atas tetapi dari halaman yang sama. Urutan penulisannya nama pengarang loc. cit        (tanpa nomor halaman).


x

Minggu, 18 Januari 2015

konvensi

Konvensi Merupakan (seperti amalan, tingkah laku, ciri-ciri) yang sudah disepakati dengan meluasnya dan dipatuhi. 


Sedangkan untuk naskah adalah suatu teks yang berisi aturan, alur cerita di dalam suatu dialog.
Maka yang dimaksud dengan konvensi naskah adalah penulisan naskah karangan ilmiah yang berdasarkan kebiasaan, aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati.

Konvensi penulisan naskah yang sudah lazim mencangkup aturan pengetikan, pengorganisasian materi utama, pengorganisasian materi pelengkap, bahasa, dan kelengkapan penulisan lainnya.Dalam menyusun sebuah karangan perlu adanya pengorganisasian karangan

. Pengorganisasian karangan adalah penyusunan seluruh unsur karangan menjadi satu kesatuan karangan dengan berdasarkan persyaratan formal kebahasaan yang baik, benar, cermat, logis: penguasaan, wawasan keilmuan bidang kajian yang ditulis secara memadai; dan format pengetikan yang sistematis.